Waktu satu bulan menjalankan ibadah puasa, dari sekian hari yang ada selama satu tahun hendaknya dimanfaatkan betul bulan suci tersebut terutama agar dijadikan semacam evaluasi diri atas apa yang dilakukan terhadap sang khalik serta evaluasi diri terhadap perlakuan kita sesama makhluk.
Bagi para pengusaha merupakan lesempatam yang sangat baik untuk merenung dan menginstrospeksi diri terhadap apa yang bisu dilakukan selama satu tahun. Sudah sejauh mana ibadah yang dilakukan sebagai hamba Allah, serta sudah sejauh mana sikap dan perlakunya sesama hamba Allam, Hablum Minallah dan Hablum Minannasnya
Dengan mengevaluasi diri ini, jelas akan tergambar bagaimana rasanya si miskin yang makan pas-pasan bahkan bisa jadi mereka harus berpuasa karena tidak ada yang akan dimakannya. Jika puasa ini benar-benar dijalankan dan melakukan perenungan secara baik, Insya Allah tidak akan ada orag pelit dan tidak ada lagi orang kikir karena mereka merasakan langsung betapa pedih perutnya yang lapar dan betapa keringnya tenggorokan karena haus dan dahaga.
Demikian pula dengan soal zakat, setelah mereka berpuasa selama satu bulan, maka akan mengeluarkan zakat fitrah atau zakat mal yang nisabnya memang harus dikeluarkan. Dengan demikian, sebenarnya tidak usah terlalu susah mencari dana banyak untuk menyantuni anak-anak di jalanan dan memberikan santunan pada si miskin.
Dalam menjalankan dan memahami zakat hendaknya tidak usah bermacam-macam, misalnya akan menjalankan uang zakat secara profesional dengan cara berbisnis dan sebagainya. Sebaiknnya dipakai saja cara standar pisedural yang sudah ditentukan sebagaimana dituntun Allah SWT baik di dalam Alquran maupun Al Hadis.
Yang paling penting, semua yang diwajibkan Allah SWT, harus dijalankan dan harus ditaati. Jika ingin berbuat lebih atau ingin menambah amalnya, maka ada jalannya sendiri yakni lewat sedekah dan infak. Mereka bisa menyalurkan amalnya secara konsekuen.
Melalui sedekah dan infak, maka bermal dengan cara apa pun bisa, apakah itu yang profesional ataupun yang amatiran. Amal yang baik adalah jika yang memberikan tangan kanan, maka sebaiknya tangan kiri jangan sampai mengetahuinya, jadi tidak ada orang yang tahu kecuali Allah SWT saja Yang Maha Mengetahui.**
Oleh Erlangga Satriagung