Dengan hati yang tulus ikhlas marilah sejenak kita wujudkan rasa syukur kita ini kepada Allah selain dengan memanjtkan puji-pujian juga meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kehadirat-Nya.
لحمد لله الذى جعل رمضان شهر الصيام، والمغفرة، والرحمة والرضوان للمؤمنين . أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنِ اهْتَدَى بِهُدَاهُ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ. يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ اللهم صل وسلم على سيدنا محمد وعلى آله وأصحابه أَهْلِ التقوَى والْمَعْرِفَةِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إلى يوم الدين. أما بعد: فيا عباد الله، أوصيكم ونفسي بتقوى الله فى كل وقت لعلكم تفلحون
Ma’asyiral muslimin ….
Dengan hati yang tulus ikhlas marilah sejenak kita wujudkan rasa syukur kita ini kepada Allah selain dengan memanjtkan puji-pujian juga meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kehadirat-Nya.
Kita juga amat sangat bersyukur karena tanpa terasa Allah meridhai kita untuk bertemu kembali dengan bulan yang sangat agung yaitu bulan suci ramadan, Insya Allah.
Kedatangan bulan Ramadan tahun 1436 H tinggal menghintung hari. Untuk itu menyambut kedatangnnya merupakan perbuatan yang terpuji dan mendapat ganjaran yang sangat berharga dari Allah Azza Wajalla.
Ma’asyiral Muslimin….
Secara historitas bahwa amaliah kaum muslimin dalam menyambut kedatangan bulan ramadan tidak sedikit jumlahnya. Mulai dari mengumpulkan harta benda sebagai bekal untuk berpuasa selama sebulan penuh, bersilaturrahmi dengan keluarga, kerabat maupun handai taulan untuk saling bermaaf-maafan, ada juga yang menyambutnya dengan menanamkan sikap moral yang mendalam untuk termotivasi melakukan rangkaian amal ibadah di dalamnya.
Bahkan ada juga dari para sahabat, tabi`in, dan para ulama menyambut kedatangannya dengan bermuhasabah atau evaluasi diri tentang amal perbuatan yang telah dilakukan selama 11 bulan yang lalu dan masih banyak lagi teknis-teknis lainya.
Ma’asyiral Muslimin……
Melihat kondisi kita saat ini yang masih berada pada bulan sya`ban tentu menanamkan sikap senang dan gembira untuk meneliti, menghitung, merenungkan, dan mengevaluasi dosa-dosa atau amal perbuatan buruk yang telah dikerjakan selama sebelas bulan yang lalu merupakan amaliyah yang paling berharga bila dibandingkan dengan amaliyah lainya dalam menyambut bulan suci ramadan.
Sebab bulan ramadan merupakan bulan suci yang dijadikan Allah agar hamba yang menghadapinya betul-betul ingin mensucikan dirinya.
Sikap senang untuk mengevaluasi kesalahan yang lalu kemudian termotivasi dengan tulus ikhlas melaksanakan seluruh rangkaian ibadah pada bulan suci ramadan adalah sikap yang dapat menjauhkan mereka dari siksa api neraka.
Ma’asyiral Muslimin…..
Sebagai wujud motivasi kita untuk mengevaluasi perbuatan yang telah lalu, maka kita harus menjawab pertanyaan berikut ini. Pernahkah kita menghitung dosa yang kita lakukan dalam satu hari, satu minggu, satu bulan, satu tahun, bahkan sepanjang usia kita?
Andaikan saja kita bersedia menyediakan kotak kosong, lalu kita masukkan semua dosa-dosa yang kita lakukan, kira-kira, apa yang terjadi? kita dapat menduga kuat bahwa kotak tersebut tak berbentuk kotak lagi, karena tak mampu menahan muatan dosa yang telah kita lakukan.
Ma’asyiral Muslimin……
Oleh karena itu, yang harus kita lakukan adalah bertaubat seraya memohon ampun dan magfirah-Nya, mengharap ridhanya, merengkuh kasih dan sayangnya, berserah diri sepenunhnya. Seperti yang telah difirmankan Allah SWT dalam surat Az Zumar ( 39 : 53 )
قُلْ يَاعِبَادِي الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنفُسِهِمْ لاَتَقْنَطُوا مِن رَّحْمَةِ اللهِ إِنَّ اللهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ {53}
“Katakanlah wahai hamba-hambaku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya ( kecuali syirik ). Sesungguhnya Dialah yang maha pengampun lagi maha penyayang. ”
Ma’asyiral Muslimin….
Indah benar ayat tersebut, Allah menyapa kita dengan panggilan yang bernada teguran, namun tidak diikuti kalimat yang berbau murka. Justru Allah mengingatkan kita untuk tidak berputus asa dari rahmat Allah. Allah pun menjanjikan kita untuk mengampuni dosa-dosa kita.
Lebih-lebih kita memohon ampun pada bulan suci ramdan yang akan kita hadapi ini. Karena itu, marilah kita kosongkan lagi kotak-kotak yang penuh dengan dosa tadi dengan taubat pada-Nya.
Kita kembalikan kotak itu seperti keadaannya semula, kita kembalikan jiwa kita kepada jiwa yang fitri dan bersih.
Jika kita punya emas serta mutiara, lalu tiba-tiba hilang, bukankah kita menjadi sedih? Bagaimana pula jika emas mutiara itu tiba-tiba kembali, bukankah kita merasa bahagia?
Begitu juga dengan dosa kita. Bukankan kita merasa bahagia jika jiwa yang banyak bergumul dosa lalu tiba-tiba kembali bersih sebening air yang kosong dari noda.
Rasulullah SAW bersabda : ketahuilah Allah akan lebih senang lagi melihat hambaNya yang berlumuran dosa kembali bertaubat kepadaNya.
Ma’asyiral Muslimin…..
Perumpamaan orang yang bergumul dosa layaknya pesawat yang sesat jalan, dan mungkin telah tenggelam di dasar lautan samudra, mengapa kita tak berusaha berjalan kembali menuju Allah, dan menangis di ” kaki kebesaranNya “, mengakui kesalahan kita, dan memohon ampunanNya.
Mudah-mudahan Allah memberikan kita kekuatan dan kesadaran yang mendalam untuk merenungkan perbuatan kita selama sebelas bulan yang lalu untuk lebih memotivasi kita dalam melaksanakan rangkaian amal ibadah ramadhan dengan sikap tulus ikhlas yang dibingkai dengan sikap senang dan gembira pada tahun 1436 H kali ini… amin y r a.
Dan marilah kita jadikan ramadhan kali ini sebagai ramadhan yang terakhir, Agar kita terus termotivasi dalam melakukan amal ibdah wajibah dan sunnah.