Jatiqojatim.com
Khutbah

Buah Iman

Sesungguhnya orang yang cinta kepada Allah, tentu Allah akan cinta terhadap hamba tersebut. Jika Allah sudah senang pada hamba tersbut, maka para malaikat akan memberi tahu tentang salah satu hamba-Nya yang dicintai-Nya, kemudian Allah akan mengabulkan setiap permohonan hamba-Nya tersebut sebagaimana yang diterangkan dalam hadist, Artinya:

“Nabi bersabda: Ketika Allah senang kepada salah satu hamba, lalu memberi tahu terhadap malaikat Jibril. Selanjutnya Jibril memberi kabar kepada malaikat lainnya yang ada di Langit, jika Allah senang kepada salah seorang hamba. Selanjutnya juga Allah akan mengabulkan setiap permohonan hamba tersebut.”(muttafaqun alaihi).

Di antara sekian perbuatan yang dapat mendatangkan rasa kecintaan, terutama kecintaan kepada |Allah adalah beriman kepada  Allah,  meng-Esa-kan-Nya, dan tunduk serta rela menjalankan perintah-Nya.

Jika seseorang dapat mewujudkan hidupnya dan pertbuatannya yang diemikian tersebut, yaitu beriman kepada Allah. Maka ia termasuk diantara orang mencintai Allah.

Ma’asyiral Muslimin…..

Dalam prakteknya, bahwa jika seseorang benar-benar beriman kepada Allah sesuai dengan prosedur dan pengertian iman sesungguhnya, maka dia akan memperoleh buah atau kemanfaatan yang ditimbulkannya.

Salah satu diantara buah dari iman seorang muslim kepada Allah Swt adalah khouf (takut) kepada ancaman Allah, juga raja’ (hafapan janji-Nya)

Takut yang dimaksud adalah takutnya orang beriman kepada Tuhannya karena takut terhadap hakim yang adil, yang menjatuhkan hukuman sebab kesalahan seseorang. Bukan seperti takut kepada seorang raja yang kejam, yang menyiksa setiap orang yang tidak bersalah.

Di samping takut itu, tumbuh pula harapan terhadap maaf Tuhan dan keinginan untuk memperoleh rahmat-Nya yang luas, sesuai dengan apa yang disebutkan dalam al-quran:

 

أُوْلَئِكَ الَّذِينَ يَدْعُونَ يَبْتَغُونَ إِلَى رَبِّهِمُ الْوَسِيلَةَ أَيُّهُمْ أَقْرَبُ وَيَرْجُونَ رَحْمَتَهُ وَيَخَافُونَ عَذَابَهُ

“Mereka mencari jalan kepada Tuhan, mana yang paling dekat dan mengharapkan karunia-Nya dan takut kepada siksa-Nya…” (QS. Al-isra’ :57)

 

Dalam ayat lain, Allah berfirman :

 

اعْلَمُوا أَنَّ اللهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ وَأَنَّ اللهَ غَفُورُُ رَّحِيمُُ {98}

 

“ketahuilah, bahwa Allah itu keras siksa-Nya dan sesungguhnya Allah itu pengampun dan penyayang.” (QS. Al-maidah : 98)

 

Ma’asyiral Muslimin…..

Buah iman yang kedua adalah : mentaati segala perintah Allah dan menjauhi semua larangan-Nya, sabar terhadap hukum Allah dan bersyukur atas segala nikmat yang dianugerahkan oleh Allah kepada kita, sebagaimana disebutkan dalam al-quran :

 

واطيع الله والرسول لعلكم ترحمون

 

“…taatlah kepada (perintah) Allah dan (perintah) Rasul-Nya supaya kalian mendapat rahmat.” (QS. Ali imran : 132)

 

Di samping harus taat kepada Allah, iman juga dapat menumbuhkan kesabaran terhadap hukum-hukum Allah dan juga bersyukur atas semua nikmat yang dianugerahkan oleh Allah kepada manusia, sebagaimana disebutkan dalam al-qur’an :

 

ياايها الذين امنوا استعينوا بالصبر والصلوة ان الله مع الصابرين

 

“…hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” (QS. Al-baqoroh : 153)

 

Tentang syukur yang dilakukan oleh orang mukmin ketika memperoleh nikmat yang dianugerahkan Allah kepadanya, Allah berfirman :

 

واذ تاذن ربكم لئن شكرتم لازيدنكم ولئن كفرتم ان عذابي لشديد

 

“…dan ingatlah ketika Tuhan kalian memberitahukan : “Jika kalian penadai bersyukur (berterima kasih), niscaya Aku akan memberikan tambah bagi kalian. Dan jika kalian tidak berterima kasih, sesungguhnya siksa-Ku keras.” (QS. Ibrahim : 7)

 

Ma’asyiral Muslimin….

 

Buah iman yang ketiga adalah: senantiasa butuh kepada Allah dan bersikap zuhud terhadap sesuatu yang tidak diberikan oleh-Nya kepada kita.

Artinya bahwa bigi orang yang memiliki iman, tentu dian akan menerima dan merasa cukup semua nikmat yang diberikan Allah kepada dirinya.

Tentang rizqi dan semau kenikmatan adalah Allah yang memberi, manusia hanya bisa memohon kepada-Nya.

Buah iman yang ke empat adalah: ridho atas ketentuan (qadha) Allah, selalu muhasabah (koreksi diri) terhadap dirinya lantaran khawatir ia akan segera menjumpai-Nya.

Sebab segala sesuatu yang terjadi pada diri kita adalah karena kehendak Allah, dan jika sesuatu kejelekan menimpa pada dirinya, maka tidak perlu menyesalinya, justru harus koreksi diri, dosa apakah yang ada sehingga peristiwa ini terjadi atas dirinya!. Jika tidak mampu, hendaklah kita sabardan tawakkal. Seperti sabda nabi Muhammad:

 

ار كثيرعبد الله بالرضا فان لم تستطيع ففي الصبر على ما تكره خي

 

“beribadahlah kepada Tuhanmu dengan ridho, tetapi bila tidak mampu, maka dalam bersikap sabar atas segala apa yang tidak kalian sukai terkandung kebaikan amat banyak”.

Buah iman yang ke lima adalah: timbulnya mahabbah (rasa cinta), shiddiq (jujur), memiliki haya’ (rasa malu), dan sifat-sifat baik lainnya. Artinya bahwa dengan beriman yang benar, maka akan muncul sifat-sifat yang mahmudah (terpuji) dan akan menjauh sifat-sifat yang sayyi’ah (kejelekan).

 

Jama’ah sidang jum’at yang dimuliakan Allah

 

Demikianlah khutbah yang saya sampaikan pada kesempatan kali ini. Mudah-mudahan kita semua selalu mendapat taufiq dan hidayah dari Allah swt, sehingga kita dapat menjalankan keimanan yang kita dengan baik dan benar. Dan dengan keimanan yang baik dan benar ini, kita akan memperoleh ketenangan hidup, akhirnya mendapatkan kebahagiaan di dunia dan akhirat. Amin.

Related posts

Tiga Hal Yang Harus Dihindari

adminjtq01

Menyambut Ramadan

adminjtq01

Kisah Sahabat Sya’ban

adminjtq01